PENELITIAN terkini dari Swedia yang melibatkan 400 wanita berusia 20-70 tahun membuktikan lebih dari 50 persen wanita mengidap gangguan tidur yang disebut sleep apnea.
Gangguan ini membuat para pengidapnya berhenti bernapas selama lebih dari 10 detik sebanyak lima kali saat tidur.
Pengidap sleep apnea seringkali tidak sadar akan gangguan yang dialaminya, karena sistem pernapasan mereka terasa normal di siang hari.
Gangguan mulai terjadi saat tidur, dimana pernapasan mendadak berhenti selama
10-60 detik, sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Kurangnya oksigen memicu rasa nyeri di kepala, mudah lelah, bahkan dapat mematikan karena meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Temuan yang dimuat dalam European Respiratory Journal itu menjadi alarm waspada bagi yang para wanita yang seringkali meremehkan sleep apnea karena mengira gangguan ini hanya dialami oleh pria.
“Saat ini semakin banyak orang mulai waspada akan sleep apnea, namun gangguan ini masih diidentikkan dengan para pria,” ujar Nancy Collop dari Emory Sleep Center, seperti dikutip Women’s Health.
Untuk mencegahnya, segera waspadai sejumlah kondisi tubuh yang menjadi gejala sleep apnea.
1. Berat badan berlebih
Dalam riset di atas, sleep apnea terjadi pada 84% partisipan riset yang mengalami obesitas dan 20 persennya sudah tergolong sleep apnea akut. Tumpukan jaringan lemak di sekitar leher dapat menghambat aliran napas, sehingga semakin gemuk, lemak semakin bertumpuk, dan napas pun semakin terhambat.
2. Tekanan darah tinggi
Kadar oksigen yang turun drastis saat terjadi sleep apnea berpengaruh terhadap pembuluh dan aliran darah dalam tubuh. Hal ini dibuktikan dengan 80% partisipan riset yang mengalami sleep apnea juga terbukti memiliki tekanan darah tinggi.
3. Usia
Semakin bertambahnya usia, semakin rentan pula mengalami sleep apnea. Pada wanita, sleep apnea seringkali terjadi setelah memasuki masa menopause, yang terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar